YOU DONT KNOW WHAT THEY DO BEHIND YOU
Namanya
adalah Tiffany. Ia kelas 3 SMP disalah satu sekolah di Seoul. Fany sangat
cantik. Ia termasuk siswi yang pintar. Fany tinggal bersama orang tuanya. Suatu
hari...
Sore itu, Fany sedang mengambilbuah Mangga di depan rumahnya
bersama Seohyun, teman baiknya. Fany memaakai kacamata yang sangat aneh. “Fany,
ambil yang banyak, ne!!” Teriak Seohyun. “Nee!!” Balasnya. Fany mengambil
Mangga dan sesekali membetulkan kacamatanya. Setelah selesai, ia turun dan
memberikan Mangga itu pada Seohyun. “Ini dia~” Kata Fany. “Gomawo!” Balas
Seohyun. Tiba-tiba ada seorang pria melintas dengan sepeda motor. Ia sangat
tampan. Fany sempat melamun melihatnya.
“Hello?? Tiffany? Kau melihat apa, eoh?” Seohyun mengguncang tubuh Fany. “Eoh?
Aku tidak melihat apa-apa. Hahaha...” Tiffany terkekeh. “Yasudah. Ayo kita
pulang!” Seohyun menggandeng tangan Fany.
“Pria itu sangat tampan. Kira-kira siapa yah, namanya?” Batin
Fanny saat di rumahnya. “Fany? Kau melamun?” Tanya Eomma Fany. “Ahh tidak..”
Jawab Fany malu-malu. “Kau melamunkan namja, ne?” Eomma curiga. “Bukan
begitu..” Fany menunduk. “Sudahlah. Kau fokus UN dulu. Masalah namja kan bisa
belakangan. Ya boleh kau berpacaran. Tapi kau tau batasnya dan kau juga mau
UN.” Eomma memberi nasihat kepada Fany. “Ne eomma. Eomma, aku belajar dulu.”
Fany melangkah ke kamarnya. Di tempat lain...
Seohyun sedang berbicara dengan seorang lelaki. Ia nampak
sebaya dengannya. Lelaki itu sangat tampan. “Siapa temanmu yang memakai
kacamata aneh tadi?” Tanyanya. “Eoh? Dia Fany. Kau suka padanya?” Jawab
Seohyun. “Ah.. Aku hanya ingin mengenalnya.” Balasnya malu-malu. “Choi Siwon
menyukai Tiffany Hwang!!” Teriak Seohyun. Ternyata nama pria itu adalah Siwon.
“Bukan begitu! Aissh~ Terserah apa katamu. Bisakah aku bertemu dengannya besok
sore?” Mohon Siwon. “Bertemu yaa? Hmm... Baiklah. Akan ku tanyakan pada Fany
nanti.”
Esoknya di sekolah, Seohyun berbicara kepada Fany. “Tiff,
inget cowok kemarin gak?” Tanya Seohyun. Lantas Fany terkejut. “Ingat!” Jawab
Fany. “Dia ingin berkenalan denganmu. Mau yah? Dia baik lo..” Rayu Seohyun. “Hmm...
Baiklah..” Fany setuju. Siangnya, Siwon dan Fany bertemu. “Annyeong Hasseyeo..”
Fany menunduk. “Annyeong. Silahkan duduk,” Kata Siwon. ‘Ia tampan. Sopan, baik
lagi~’ Batin Fany sambil tersenyum. “Namamu Tiffany?” Tanya Siwon. “Ne, kalau
kau?” “Aku Choi Siwon. Bangapta,” Jawab Siwon. “Nado. Eh, aku mau pulang dulu.”
Fany melihat ke jam tangannya. “Cepat sekali? “ “Iya. Aku harus belajar.” Jawab
Fany. “Bolehkah aku meminta nomor ponselmu?” Tanya Siwon. “Baiklah. Ini,” Fany
mengeluarkan secarik kertas. “Ppai~” Fany segera pulang. Di jalan, ia terus
saja kepikiran dengan Siwon. ‘Fokus ujian, Miyoung... Fokus..’ Kata Fany dalam hati.
Malamnya, Siwon mengirim pesan ke Fany.
Siwon: Annyeong ^^ Ini Siwon. Simpan nomorku ;)
Fany: Eoh.. Siwon-shi. Ne. :)
Siwon: Kau sedang
apa?
Fany: Belajar.
Siwon: Kau rajin
sekali. Baiklah, aku tidak mau mengganggumu. Mianhae~ :)
Fany: Gwenchana. Aku tidak merasa terganggu. Ppaii ^-^
Siwon: Ppai :)
|
‘Siwon-ssi..’ Batin Fany sambil memeluk ponselnya. “Hwang Mi
Young!!! Sudah malam! Tidur, sayang. Besok kan kau sekolah.” Eomma berteriak
dari dapur. “Aku belum selesai belajar, eomma!” Balas Fany. Kemudian, Eomma
mendatangi Fany. “Aigoo~ Sudahlah. Kau pasti mengantuk. Lihat matamu. Sangat
merah. Sana tidur. Bereskan buku-bukumu,” Eomma mengelus kepala Fany.
“Ne,Eomma.” Fany segera naik ke tempat tidur.
Seperti biasa. Pagi itu, Fany memakai seragam sekolahnya dan
pergi ke ruang makan. Di lahapnya roti panggang selai coklat buatan Eomma-nya
itu. Setelah itu, Fany menuangkan susu ke gelasnya dan meneguk susu itu sampai
habis. “Eomma, aku berangkat,” Fany membuka pintu rumahnya dan berangkat ke
sekolah. Di perjalanan ke sekolah, ia bertemu Siwon dan teman-temannya di depan
sekolah Siwon. Ia merasa malu. “Jadi dia Tiffany Hwang? Hei, nona Hwang! Siwon
menyukaimu!!” Teriak salah satu dari mereka. “Mwoya? Aishh~” Fany mendengus kesal
dan mempercepat langkahnya. ‘Hei, nona Hwang! Siwon menyukaimu!! Ish, kalimat
apa itu? Tidak mungkin ia menyukaiku. Ahh!!!’ Fany menendang batu didepannya
dan melanjutkan perjalanan ke sekolah.
1 years later~
Siwon: Fany :)
Fany: Ne?:)
Siwon: Nan... Na neun...
Fany: Mwoya? Bicara yang jelas -_-
Siwon: Johae J
Fany: Mwo? Aku harus bagaimana? :D
Siwon: Kau mau jadi yeoja-ku?
Fany: Aku pikir dulu, ne. :)
Siwon: Ku tunggu jawabanmu ;)
‘Aku ingin tahu seberapa dia peduli terhadapku. Aku pikir
dulu saja,’ Kata Fany dalam hati. “Fany
sayang! Ayo turun! Kakakmu pulang!!” Teriak Eomma dari bawah. “Apa?!! Unni?!
Unni!!!!!!!!!” Fany segera berlari ke bawah. Di bawah sudah ada kakaknya,
Yoona. “Unni!!!! Jeongmal bogoshipeo!! Bagaimana kehidupanmu di asrama?” Tanya
Fany sambil memeluk Yoona. “Nado bogoshipeo, saengi. Unni baik-baik saja dan
betah disana. Ohya, unni Cuma 2 hari disini. Hari rabu unni pulang.” Yoona
mendorong kopernya dan masuk ke kamar. “Mwo? Sebentar sekali!” Fany masuk ke
kamar Yoona. “Kekeke..” Yoona terkekeh. “Ayo makan dulu, Yoona, Fany. Eomma
masakkan sup kecambah kesukaanmu!” Eomma mengelus rambut Yoona. “Yeeay!!!”
Mereka segera beranjak ke ruang makan. Di
ruang makan, Fany terus menatap ponselnya. ‘Sumgyeodeo twinkle eojjeona!
Nune hwak twijjana! ’ ponselnya berbunyi. “Eoma, unni, aku mau membaca sms
sebentar. Cheoseonghamnida,” Fany mengangkat panggilan di ponselnya. Tertera
nama, ‘Choi Siwon’ di layar itu. “Yeoboseyeo?” ‘Oh, Fany-shhii! Aku ada di
depan rumahmu! Keluarlah!’ “Mwo?! Depan?!” Fany cepat-cepat mengintip lewat
jendela. Benar, ada Siwon disana. Terlihat Siwon sedang melambaikan tangannya.
“Aishh..” Fany kembali ke ruang makan. “Unni,Eomma, temanku ada didepan rumah.
Dia namja!” Kata Fany. “Aku keluar sebentar. Unni, ayo ikut! Aku tidak mau
sendirian di luar bersamanya. Jebal~” Mohon fany. “Baiklah..” Yoona turun dari
kursinya dan menemani Fany keluar. Fany bersembunyi di balik tubuh Yoona. Yoona
segera membuka pintu. “Kau siapa?” Tanya Siwon. “Aku kakaknya. Kau siapa?”
Jawab Yoona. “Eumm..Bisakah aku bertemu dengan Fany?” Siwon melihat ke arah
Fany. Fany segera bersembuny. “Unni, lindungi aku!” Fany berbisik pada Yoona.
“Hadapi saja sendiri!” Yoona masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Fany diluar.
“Ada apa?!” Tanya Fany dengan sinis. “Kau jadi sinis sekali..” Kata Siwon. “Uh!
Gara go(Pergi sana)!” Fany mengusir Siwon. “Fany!! Temannya ajak masuk. Tidak
baik di malam-malam gini kau berduaan diluar dengan namja! Ayo ajak masuk!”
Eomma berteriak dari dalam. “Aku disuruh masuk. Ppai!” Fany segera masuk ke
rumah. “Unni, tolong hadapi Siwon! Aku lelah.” Fany masuk ke kamarnya dan
segera tidur sedangkan Yoona keluar untuk berbicara dengan Siwon.
-2 Days Later-
Fany dan Eommanya akan mengantar Yoona kembali ke asrama. “Kalian
tunggu diluar,” Eomma kembali ke dalam rumah. “Unni, aku akan merindukanmu!”
Fany memeluk Yoona. “Ne, saengi. Nado,” Balasnya. ‘Girls Generation makes you
feel the heat. Jeon segyega urin jumogae! B-bring the boys out!!’ Ponsel Yoona
berbunyi, “Jamkkaman. Unni mau angkat telepon dulu.” Yoona mengangkat
teleponnya. “Ne yeobo. Nado saranghae,” Itu kalimat yang diucapkan oleh Yoona
yang tak sengaja di dengar Fany, “Unni,
siapa yang tadi menelepon?” Tanya Fany saat Yoona sudah kembali. “Temanku.
Namanya Jieun. Wae?” Jawab Yoona sambil menyembunyikan ponselnya. “Jinjjayo?
Kok dia menelpon?” Tanya Fany. “Dia akan kesini sebentar lagi. Lebih baik
akumenunggunya di depan gang. Kau disini saja. Toh, kita masih berangkat
sebentar lagi.” Yoona meninggalkan rumah dan pergi ke depan gang. “Aku
penasaran yang mana orangnya... Lebih baik ku ikuti saja!” Kata Fany pada
dirinya sendiri. Tak lama, Fany sampai di depan gang. Fany melihat Yoona sedang
berpelukan dengan seorang lelaki yang nampaknya Fany kenal. “Geu namja.
Nugusseyeo? Sepertinya aku kenal..” Fany memperhatikan lelaki itu dari ujung
kaki sampai atas. ‘DEG!’ Fany kaget dan langsung bersandar di tiang yang ada
disebelahnya sambil meremas ujung bajunya kuat-kuat, mencoba untuk tidak
menangis. Fany tidak berpikir apa-apa lagi. Pikirannya kosong. Ia memegang
dadanya dan memejamkan mata untuk sejenak sambil menarik nafas panjang setelah
mengetahui siapa lelaki itu. Ia adalah... CHOI SIWON. Fany berlari ke rumah dan
duduk dengan lemas. Beberapa saat kemudian, Yoona datang. “Ayo berangkat,”
Eomma menyalakan mobil dan mereka segera berangkat. Di mobil, Fany meminjam
ponsel Yoona. “Unni, bolehkah aku meminjam ponselmu?” Tanya Fany. “Tentu,”
Yoona menyerahkan ponselnya. Fany menggeledah ponsel kakaknya sendiri. Dari
Kontak, Panggilan Masuk, sampai Pesan di lihat oleh Fany.
-FLASHBACK-
Malam
itu, Siwon datang ke rumah Fany. Fany menyuruh Yoona untuk berbicara dengan
Siwon sementara Fany kembali masuk kedalam rumah. Di luar, Yoona berbicara
dengan Siwon. “Apa yang kau mau dari adikku?” “Aku tadi menembaknya. Tapi dia
tidak menerimaku,” ‘Benarkah? Siapa namamu?” “Choi Siwon. Kau?” “Aku Yoona.
Emm... Bolehkah aku meminta nomormu?” “Tentu boleh. Ini... Ohya. Sebagai
gantinya, apakah kau bersedia untuk menggantikan Fany?” “Maksudmu?” “Maukah kau
menjadi kekasihku?” “Kekasihmu? Emmm... Baiklah. Aku mau,”
-FLASHBACK END-
Fany dan Eomma kembali ke rumah setelah mengantarkan Yoona.
Hati Fany sungguh remuk. Ia tidak tahu harus berbuat apalagi selain bercerita
kepada Seohyun. Ia segera menemui
Seohyun. “Fany! Tumben kesini! Ada apa? Kau mau berverita tentang Siwon ya?!”
Ejeknya. “Ne,” Jawab Fany dengan raut wajah sedih. “Kau kenapa?” Seohyun
memperhatikan wajah Fany. “Siwon berpacaran dengan Yoona,” Kata Fany pelan.
“Yoo.. Yoona?! Kakakmu? Omo..Omo..” Seohyun kaget. Fany menceritakan semuanya.
“Aku telpon Yoona sekarang!!” Seohyun mengambil ponselnya dan menelepon Yoona.
‘Yeobeoseyeo?’ “Yakk!! Kau!! Yeoja murahan!! Beraninya kau merebut Siwon dari
Fany!!” ‘Fany?Oh itu..’ “Dengan santai kau berbicara ‘Fany? Oh itu..’ sementara
adikmu sendiri sedang terluka?!” ‘Itu salahnya. Siwon menembaknya dan Fany
menolaknya. Alhasil, Siwon menembakku dan aku menerimanya. Beres kan?’ “Kau!!
SAEKKIYA!!” Ttiitt... Telepon ditutup oleh Yoona. “Seohyun-a.. Aku tidak
apa-apa.” Kata Fany. “Jeongmal?” Seohyun masih tidak yakin. “Ne. Sudah, aku mau
pulang. Gomawo..” Fany berbalik dan segera pulang.
-SKIP-
Fany mencoba untuk menghapus semua ingatan tentang Siwon.
Fany memandang Siwon adalah seorang lelaki yang tak lebih dari Playboy. Fany
tentu terluka. Tapi hanya satu yang ia pikirkan. Siwon tak akan tau betapa
SAKITNYA dia. Di khianati. Melihat seorang lelaki yang ia sayang berpelukan
dengan kakaknya sendiri. Dan lebih parahnya lagi, kakaknya sendiri tidak
memikirkan remuknya Fany yang mengetahui bahwa mereka berpacaran. Namun inilah
takdir. Takdir takkan bisa dirubah. Sebelumnya, Fany benar-benar tidak tahu,
apa yang mereka lakukan dibelakangnya. Tapi, mungkin ini adalah jalan terbaik
Tuhan. Fany hanya bisa menutupi kesedihannya sambil berkata, “I’m alright,”
-THE END-
ff by: @zatasworld